Thursday, April 30, 2015

Tutorial Basic Notebook

Bismillah.

As a girl who loves cute stuffs, sedih juga pas lihat pricetag notes lucu :') They're almost 100k!
So i decided to make it myself. Saya bikinnya dalam 2 part: basic notebook and the cover. Dalam tutorial ini saya lihatkan dulu tutorial cara membuat basic notebooknya yang bisa jadi refill juga buat cover (tutorial menyusul, insya Allah). Semoga bermanfaat :D

Tuesday, April 28, 2015

Sepenggal Bait Pengobar Cinta

"Ya Rasulullah....
Teruslah laksanakan apa yang dititahkan Allah, dan kami akan bersama anda...!
Demi Allah kami tidak akan berkata seperti yang dikatakan Bani Israil kepada Musa: Pergilah kamu bersama Tuhanmu dan berperanglah, sedang kami akan duduk menunggu di sini.
Tetapi kami akan mengatakan kepada anda: Pergilah anda bersama Tuhan anda dan berperanglah, sementara kami ikut berjuang di samping anda...!
Demi yang telah mengutus anda membawa kebenaran! Seandainya anda membawa kami melalui lautan lumpur, kami akan berjuang bersama anda dengan tabah hingga mencapai tujuan, dan kami akan bertempur di sebelah kanan dan di sebelah kiri anda, di bagian depan dan di bagian belakang anda, sampai Allah memberi anda kemenangan...!"
Dikutip dari:
Karakteristik Perihidup Enam Puluh Sahabat Rasulullah
Khalid Muh. Khalid
CV Dipenogoro Bandung
1993

Thursday, April 23, 2015

Metoda Afektif

Metode ini digunakan untuk mengukur sikap subjektif konsumen terhadap produk berdasarkan sifat-sifat organoleptik. Hasil yang diperoleh adalah penerimaan (diterima atau ditolak), kesukaan (tingkat suka/tidak suka), pilihan (pilih satu dari yang lain) terhadap produk. Metode ini terdiri atas Uji Perbandingan Pasangan (Paired Comparation), Uji Hedonik dan Uji Ranking.

Uji Deskriptif

Uji deskripsi didesain untuk mengidentifikasi dan mengukur sifat-sifat sensori. Dalam kelompok pengujian ini dimasukkan rating atribut mutu dimana suatu atribut mutu dikategorikan dengan suatu kategori skala (suatu uraian yang menggambarkan intensitas dari suatu atribut mutu) atau dapat juga “besarnya” suatu atribut mutu diperkirakan berdasarkan salah satu sampel, dengan menggunakan metode skala rasio.

Uji deskripsi digunakan untuk mengidentifikasi karakteristik sensori yang penting pada suatu produk dan memberikan informasi mengenai derajat atau intensitas karakteristik tersebut. Uji ini dapat membantu mengidentifikasi variabel bahan tambahan (ingredient) atau proses yang berkaitan dengan karakteristik sensori tertentu dari produk. Informasi ini dapat digunakan untuk pengembangan produk baru, memperbaiki produk atau proses dan berguna juga untuk pengendalian mutu rutin. 

Uji deskriptif tgerdiri atas Uji Scoring atau Scaling, Flavor Profile & Texture Profile Test dan Qualitative Descriptive Analysis (QDA).

Uji Diskriminatif

Uji diskriminatif terdiri atas dua jenis, yaitu uji difference test (uji pembedaan) yang dimaksudkan untuk melihat secara statistik adanya perbedaan diantara contoh dan sensitifity test, yang mengukur kemampuan panelis untuk mendeteksi suatu sifat sensori.

Uji Sensori (Organoleptik)

Evaluasi sensori atau organoleptik adalah ilmu pengetahuan yang menggunakan indera manusia untuk mengukur tekstur, penampakan, aroma dan flavor produk pangan. Penerimaan konsumen terhadap suatu produk diawali dengan penilaiannya terhadap penampakan, flavor dan tekstur. Oleh karena pada akhirnya yang dituju adalah penerimaan konsumen, maka uji organoleptik yang menggunakan panelis (pencicip yang telah terlatih) dianggap yang paling peka dan karenanya sering digunakan dalam menilai mutu berbagai jenis makanan untuk mengukur daya simpannya atau dengan kata lain untuk menentukan tanggal kadaluwarsa makanan. Pendekatan dengan penilaian organoleptik dianggap paling praktis lebih murah biayanya.

Monday, April 20, 2015

Sudahkah Kau Mengerti Makna 'Bacalah' yang Malaikat Jibril katakan?

Bismillah...
Sebelum kamu menonton video ini, bagaimana jika saya ajukan sebuah pertanyaan terlebih dahulu?

Apa makna hidup bagimu?

Saya tidak perlu mendengar jawabanmu. Baiklah, selamat menonton :)


Dia (malaikat Jibril) berkata, 'Bacalah'.

Seorang ustadzah mengatakan bahwa 'bacalah' yang dimaksud malaikat Jibril adalah agar Rasulullah saw membaca keadaan sekitar. Membaca keadaan yang begitu penuh dengan kejahilan (kebodohan). Maksiat di mana-mana. Rasulullah saw diminta untuk membaca keadaan dan mengubahnya. 
Lalu apakah kita sebagai umatnya perlu membaca keadaan juga?
Yap. Saya sadar bahwa ilmu saya masih jauuuuh dari cukup untuk disebut sebagai orang 'alim. Tetapi saya sadar bahwa saya harus bisa menyampaikan apa yang saya ketahui. Menurut saya yang masih bodoh ini, keadaan pada zaman sekarang tidak jauh berbeda dengan keadaan pada zaman Rasulullah. Kebodohan masih tersebar di mana-mana. Masih banyak pemuda-pemuda yang menjadi bala tentara syaitan. 
Mereka menenggak alkohol dan merayakan hilangnya akal mereka. 
Wanita-wanita berlenggak-lenggok dengan pakaian separuh jadi yang mati-matian mereka beli. 
Syair-syair dan musik didendangkan di mana-mana yang mereka anggap bahwa itulah 'jati diri'. 
Aksi rayuan-rayuan gombal non mahram pada wanita dijadikan lelucon yang ditertawakan di seantero negeri. 
Masihkah kau bilang bahwa sekarang bukan lagi zaman jahiliah?

Itulah keadaan yang telah saya baca. 
Lalu kemudian, cukupkah 'Bacalah' keadaan itu?
Tidak, kawan.
Kita juga wajib untuk 'Bacalah'.
'Bacalah' kawan.
Jika tidak, untuk apa kau habiskan umurmu? Untuk apa kau habiskan masa mudamu?
'Bacalah' kawan.
Jika tidak, bagaimana kau tahu apa yang harus kau lakukan sepanjang hidupmu?
'Bacalah' kawan.
Jika tidak, penyesalan akan datang di hari pertama ruh meninggalkan ragamu.
'Bacalah' kawan.
Jika tidak, kau tidak akan tahu betapa berat azab dari Tuhanmu.
'Bacalah' kawan.
Jika tidak, kau tidak akan tahu betapa indah balasan amal baikmu.
'Bacalah' kawan.
Jika tidak, bagaimana kau tahu apa arti nikmat hidup yang sungguh.
'Bacalah' kawan.
Jika kau tidak tahu apa yang harus kau baca, baiklah akan kuberitahu.
'Bacalah' Al-Qur'an kawan.
Dan kau akan tahu, apa makna HAKIKI dari hidupmu.

Recommended Video tentang Islam dan Jepang

Bismillah...
Seorang sahabat pernah menceritakan video yang dia lihat di Youtube, menceritakan tentang orang Jepang yang penasaran tentang Islam dan langsung pergi ke Arab Saudi untuk mencari tahu. Alhamdulillah secara tidak sengaja saya menemukan video yang beliau maksud. Video ini sangat saya rekomendasikan untuk ditonton oleh kita bahkan orang yang sudah memeluk Islam sejak lahir.


Selesai nonton video ini. . .
Malu, jujur saya malu. Saya malu atas diri sendiri dan malu atas kebanyakan umat Islam di Indonesia ini. Saya malu melihat betapa mudahnya kita termakan stigma negatif yang ditampilkan media-media di Indonesia. Bahkan saya juga merasakan bagaimana rasanya dicurigai 'sesat' karena jilbab yang saya kenakan. Yap, masyarakat sekarang mengidentikkan niqab, baju hitam, janggut panjang dengan terorisme. Sedih. Bahkan umat Islam sendiri mulai saling mencurigai.

Dalam video ini saya mendapat banyak pengetahuan mengenai penegakkan syariat Islam di Saudi Arabia sana. It seems like a nice place to live. Saya sangat setuju dengan cara mereka memperlakukan wanita. Mereka memuliakan wanita. Jauh berbeda dengan Indonesia, negara sekuler ini yang pemerintahnya tidak berusaha melindungi rakyatnya dari siksa neraka :')
Dalam video ini juga saya banyak ber-"Tuhkaaaan! Tuhkaaaan!" dan malu saat melihat betapa orang Jepang sendiri mengerti apa itu jihad, bagaimana pihak 'sok Islam' menyalahgunakan kata jihad sebagai alasan untuk membunuh diri sendiri. Bahkan orang Jepang tahu bahwa membunuh diri sendiri akibatnya adalah Neraka.

Alhamdulillah, saya senang Allah Swt menciptakan Jepang dan penduduknya. Saya sejak kecil sangat menggemari banyak hal tentang Jepang, terutama kedisplinan dan pendidikan mereka. Di video ini saya merasakan ketulusan dan kejujuran orang Jepang dalam keingintahuan mereka. They're open their mind dan tidak langsung menghakimi bahwa Islam itu teroris, mereka membuktikan dengan jujur ke tempat asal Islam berkembang. Sungguh tepat menurut saya. Saya juga senang melihat antusiasme orang Jepang dalam menghadapi hal-hal baru. Zutto zutto nihon ga suki da yo :) 

Saturday, April 18, 2015

Manajemen Transportasi dan Distribusi

Manajemen transportasi dan distribusi


Jaringan distribusi dan transportasi sangat vital dalam kegiatan supply chain. Jaringan ini memungkinkan produk berpindah tempat, misalnya dari lokasi produksi ke konsumen. Strategi dalam mengirimkan produk sangat penting dalam menentukan biaya dan kemampuan produk untuk berkompetisi di pasaran. Menurut Pujawan dan ER (2010), secara umum ada tiga strategi distribusi produk dari pabrik ke pelanggan, yaitu:

a. Pengiriman langsung (direct shipment)
Model ini melakukan pengiriman langsung dari pabrik ke pelanggan tanpa melalui gudang atau fasilitas penyangga. Hilangnya fasilitas penyangga ini akan mendatangkan penghematan biaya fasilitas.

b. Pengiriman melalui warehouse
Pada model ini, barang tidak langsung dikirim ke pelanggan namun melewati satu atau lebih gudang atau fasilitas penyangga.

c. Cross-docking
Pada model ini, produk akan mengalir lewat fasilitas cross-dock yang berada di antara pabrik dan pelanggan. Di tempat ini, kendaraan penjemput dan pengirim akan bertemu dan terjadi transfer beban yang melibatkan banyak pabrik dan pelanggan.

Manajemen Pengadaan: Just in Time

Manajemen pengadaan

Biaya pengadaan bahan baku suatu perusahaan dapat ditekan dengan beberapa cara seperti Vendor Managed Inventory (VMI), Every-Day-Low-Price (EDLP) strategies, dan suplai Just In Time (JIT) juga terdapat konsep-konsep yang sedang dikembangkan sesuai dengan tuntutan industri global pada masa sekarang. VMI adalah suatu konsep kerjasama di mana pengendalian inventori dilakukan secara terintegrasi antara penyuplai dan perusahaan atau perusahaan dan retail. Konsep ini memungkinkan penekanan biaya penyimpanan dan pelayanan karena kedua belah pihak telah mengetahui perkiraan jumlah dan waktu tersedianya barang (Stadtler dan Kilger, 2005).

JIT adalah sebuah pendekatan lean yang terkenal yang merupakan filosofi utama dan karakteristik dari lean manufacturing dan lean supply chain. JIT merupakan pendekatan pengendalian arus material yang memandang bahwa sebuah proses harus beroperasi hanya saat pelanggan mengirimkan sinyal kebutuhan atas produk yang dihasilkan pada proses tersebut. Saat sebuah proses dioperasikan dengan konsep JIT, barang-barang diproduksi dan dikirimkan just-in-time untuk dijual. Prinsip ini diaplikasikan untuk seluruh lean supply chain (Lu, 2011). Menurut Simamora (2002), terdapat enam elemen kunci bagi keberhasilan sistem JIT, elemen tersebut meliputi: 

a. Jumlah pemasok yang terbatas
Dalam sistem JIT, pemasok diperlakukan sebagai mitra dan biasanya terikat kontrak jangka panjang dengan perusahaan. Para pemasok merupakan bagian vital sistem yang membuat JIT berjalan mulus, memastikan masukan bermutu dan pengiriman yang tepat waktu. 

b. Tingkat persediaan yang minimal 
Di dalam lingkungan JIT, bahan baku dan suku cadang dibeli serta diterima hanya ketika dibutuhkan saja. 

c. Pembenahan tata letak pabrik 
Dalam sistem JIT tata letak pabrik berisi mesin-mesin yang dikelompokan berdasarkan fungsi dan urutannya, umumnya berbentuk setengah lingkaran. 

d. Pengurangan setup time 
Masa pengesetan mesin (setup time) adalah waktu yang dibutuhkan untuk mengubah perlengkapan, memindahkan bahan baku, dan memperoleh dokumen terkait dan bergerak cepat guna mengakomodasikan produksi unsur yang berbeda. 

e. Kendali mutu terpadu 
Agar JIT berjalan lancar, perusahaan perlu membangun sistem kendali mutu terpadu (total quality control) atas komponen-komponen dan bahan bakunya. TQC berarti bahwa perusahaan tidak boleh menerima komponen dan bahan baku yang cacat dari pemasok, pada barang dalam proses, atau pada barang jadi. 

f. Tenaga kerja yang fleksibel 
Di dalam lingkungan kerja dengan sistem JIT para karyawan harus mengusai bermacam-macam keterampilan teknis sehingga setiap karyawan dapat mengoperasikan beberapa jenis mesin.

Decoupling Point dalam SCM


Decoupling Point

Keputusan sampai di mana aktivitas produksi bisa dilakukan tanpa menunggu permintaan definitif dari pelanggan merupakan keputusan yang sangat penting bagi suatu supply chain dan akan secara langsung berpengaruh terhadap kemampuannya untuk menciptakan efisiensi fisik maupun kecepatannya untuk merespon pasar. Titik temu di mana suatu kegiatan bisa dilakukan atas dasar ramalan dan dari mana kegiatan harus ditunda sampai ada permintaan yang pasti dinamakan decoupling point.

Biasanya proses produksi secara umum dapat diklasifikasikan menjadi empat bagian utama yaitu perancangan produk, fabrikasi, perakitan, dan pengiriman. Sistem produksi yang dikenal dalam keempat bagian tersebut adalah:

a. Make to Stock (MTS)
Pada MTS, produk akhir dibuat berdasarkan ramalan. MTS akan cocok dengan produk-produk fungsional yang variasinya sedikit dan ketidakpastian permintaannya relatif rendah.

b. Assembly to Order (ATO)
ATO adalah sistem di mana hanya kegiatan perakitan yang menunggu pesanan dari pelanggan, sedangkan kegiatan lainnya dilakukan berdasarkan ramalan. ATO cocok pada sistem yang memproduksi banyak variasi produk dengan kesamaan komponen antarproduk yang cukup tinggi.

c. Make to Order (MTO)
Pada sistem MTO, kegiatan fabrikasi komponen tidak bisa dikerjakan tanpa menunggu pesanan dari pelanggan karena setiap pesanan mungkin membutuhkan jenis komponen yang berbeda-beda.

d. Engineer to Order (ETO)
Pada sistem ETO, produk baru dirancang setelah ada pesanan dari pelanggan. Model ini pada umumnya digunakan jika pelanggan membutuhkan produk dengan rancangan yang spesifik. Rancangan yang spesifik ini bisa berimplikasi pada kebutuhan material dan urutan proses yang berbeda untuk setiap produk.


Perbedaan Supply Chain berdasarkan posisi Decoupling Point (Pujawan dan ER, 2010)

Supply Chain Management

Istilah supply chain management (SCM) pertama kali dikemukakan oleh Oliver dan Weber pada tahun 1982 (Pujawan, 2010). SCM adalah metode, alat, atau pendekatan pengelolaan yang terlibat dalam memasok bahan baku, memproduksi barang, maupun mengirimkannya ke konsumen akhir. Sedangkan menurut the Council of Logistics Management, SCM adalah hal yang sistematis, koordinasi yang strategis antarperusahaan yang tidak hanya berorientasi pada urusan internal, namun juga eksternal untuk melakukan pengembangan jangka panjang. Menurut Render dan Heizer (2001), SCM adalah mencakup keseluruhan interaksi antara supplier, perusahaan manufaktur, distributor, dan konsumen. Interaksi ini juga berkaitan dengan transportasi, informasi penjadwalan, transfer kredit dan tunai, serta transfer bahan baku antara pihak-pihak yang terlibat. Menurut Copra dan Meindle (2002), tujuan SCM adalah untuk memaksimalkan nilai keseluruhan yang dihasilkan. Nilai SCM dihasilkan dari perbedaan nilai dan harga produk akhir yang sampai ke tangan konsumen dengan adanya upaya yang ditempuh SCM. SCM terdiri dari beberapa cakupan area yang terlibat dalam memenuhi kebutuhan konsumen. 

Menurut Pujawan (2010), area cakupan SCM mencakup beberapa klasifikasi, yaitu:

1. Kegiatan merancang produk baru (product development)
2. Kegiatan mendapatkan bahan baku (procurement, purchasing, supply)
3. Kegiatan merencanakan perencanaan dan pengawasan (planning and control)
4. Kegiatan melakukan produksi (production)
5. Kegiatan melakukan pengiriman atau distribusi (distribution)
6. Kegiatan pengelolaan pengembalian produk atau barang (return).

Sebuah supply chain harus mendukung pencapaian tujuan-tujuan strategis untuk dapat bersaing atau bertahan di pasar. Oleh karena itu, supply chain harus dapat menyediakan produk yang berkualitas, tepat waktu, bervariasi, dengan biaya seefisien mungkin.

Supply Chain Management (Manajemen Rantai Pasok)

Pada saat saya kuliah, topik tentang SCM ini masih kurang dikenal di Indonesia. Browsing di situs-situs berbahasa Indonesia pun jawabannya kurang saya pahami sehingga akhirnya mengandalkan sumber-sumber dari luar. Hingga akhirnya menemukan kedua buku ini di sebuah toko buku:
Saya rekomendasikan kedua buku ini jika ingin mempelajari SCM dengan lebih mudah. Bahasa yang disajikan dalam buku ini lebih familiar dan memberikan penjelasan yang singkat padat jelas. Insya Allah.

Dari kedua buku ini, saya memahami bahwa SCM atau Manajemen Rantai Pasok berfokus pada 'Rantai'. Silakan Anda lihat rantai berikut ini:
Rantai terdiri dari satuan lingkaran yang disambungkan satu sama lain sehingga membentuk sebuah rantai yang utuh. Begitupula dalam SCM, terdapat satuan proses mulai dari hulu hingga hilir yang mencakup: a. pengembangan produk; b. pengadaan; c. perencanaan dan pengendalian produksi; d. operasi/produksi; dan e. pengiriman/distribusi. Pada setiap proses tersebut terdapat manajemen masing-masing, contohnya manajemen permintaan dan perencanaan produksi, manajemen persediaan, manajemen pengadaan, manajemen distribusi, dan sebagainya. Karena dalam rantai ini terdapat banyak proses, tentulah ada arus informasi yang terjadi dari satu proses ke proses selanjutnya. Di sinilah peran SCM berfungsi. SCM mengelola informasi-informasi dari setiap proses agar selaras dalam mencapai tujuan industri. Adanya SCM memungkinkan seorang manajer untuk merumuskan strategi agar kemampuan produksi perusahaan selaras dengan tuntutan konsumen.

Lalu apakah SCM hanya mencakup pengelolaan internal perusahaan? Sama sekali tidak. SCM juga melibatkan perusahaan lain baik selama pra produksi, produksi, maupun pasca produksi. Sebagai contoh, industri gula pasir harus menjaga suplai dari petani-petani tebu agar tetap sesuai dengan spesifikasi perusahaan dan dalam kuantitas yang diinginkan. Industri farmasi yang mengeluarkan produk berupa obat baru harus memperkenalkan obat tersebut pada dokter, apoteker, bahkan sales force. Dari contoh-contoh tersebut, dapat kita pahami bahwa SCM merupakan suatu rantai yang kompleks.

Itulah penjelasan sekilas mengenai SCM. Semoga membantu.
Penjelasan lebih lanjut, klik Supply Chain Management.


Pendidikan Teknologi Agroindustri

Bismillah

Ini adalah posting yang mendadak ingin saya buat untuk menjawab beberapa pertanyaan masyarakat, terutama adik-adik yang sedang memilih jurusan.

Pendidikan Teknologi Agroindustri UPI, merupakan salah satu program studi muda yang berdiri sejak tahun 2008 yang bekerjasama dengan perguruan tinggi lain. Angkatan saya yaitu angkatan 2010 merupakan angkatan kedua atau angkatan pertama yang benar-benar diakomodasi oleh UPI sepenuhnya.

Agroindustri itu kerjanya nyangkul ya teh?
Ini adalah prasangka super mainstream tentang agroindustri. Walaupun berbau ke-agro-an alias pertanian, agroindustri sama sekali tidak ada cangkul mencangkulnya. Prodi ini lebih mirip teknologi pengolahan pangan. Agro-industri, industri pertanian. Jadi, agroindustri adalah industri (produksi massal) di bidang pertanian, seperti hasil laut (ikan, rumput laut, dll), hasil perkebunan (teh, kopi, karet, dll), hasil peternakan (sapi, ayam, dll) yang kemudian diolah secara massal untuk tujuan komersil.

Hasil pertaniannya diolah secara massal? Apa maksudnya?