Manajemen pengadaan
Biaya pengadaan bahan baku suatu perusahaan dapat ditekan dengan beberapa cara seperti Vendor Managed Inventory (VMI), Every-Day-Low-Price (EDLP) strategies, dan suplai Just In Time (JIT) juga terdapat konsep-konsep yang sedang dikembangkan sesuai dengan tuntutan industri global pada masa sekarang. VMI adalah suatu konsep kerjasama di mana pengendalian inventori dilakukan secara terintegrasi antara penyuplai dan perusahaan atau perusahaan dan retail. Konsep ini memungkinkan penekanan biaya penyimpanan dan pelayanan karena kedua belah pihak telah mengetahui perkiraan jumlah dan waktu tersedianya barang (Stadtler dan Kilger, 2005).
JIT adalah sebuah pendekatan lean yang terkenal yang merupakan filosofi utama dan karakteristik dari lean manufacturing dan lean supply chain. JIT merupakan pendekatan pengendalian arus material yang memandang bahwa sebuah proses harus beroperasi hanya saat pelanggan mengirimkan sinyal kebutuhan atas produk yang dihasilkan pada proses tersebut. Saat sebuah proses dioperasikan dengan konsep JIT, barang-barang diproduksi dan dikirimkan just-in-time untuk dijual. Prinsip ini diaplikasikan untuk seluruh lean supply chain (Lu, 2011). Menurut Simamora (2002), terdapat enam elemen kunci bagi keberhasilan sistem JIT, elemen tersebut meliputi:
a. Jumlah pemasok yang terbatas
Dalam sistem JIT, pemasok diperlakukan sebagai mitra dan biasanya terikat kontrak jangka panjang dengan perusahaan. Para pemasok merupakan bagian vital sistem yang membuat JIT berjalan mulus, memastikan masukan bermutu dan pengiriman yang tepat waktu.
b. Tingkat persediaan yang minimal
Di dalam lingkungan JIT, bahan baku dan suku cadang dibeli serta diterima hanya ketika dibutuhkan saja.
c. Pembenahan tata letak pabrik
Dalam sistem JIT tata letak pabrik berisi mesin-mesin yang dikelompokan berdasarkan fungsi dan urutannya, umumnya berbentuk setengah lingkaran.
d. Pengurangan setup time
Masa pengesetan mesin (setup time) adalah waktu yang dibutuhkan untuk mengubah perlengkapan, memindahkan bahan baku, dan memperoleh dokumen terkait dan bergerak cepat guna mengakomodasikan produksi unsur yang berbeda.
e. Kendali mutu terpadu
Agar JIT berjalan lancar, perusahaan perlu membangun sistem kendali mutu terpadu (total quality control) atas komponen-komponen dan bahan bakunya. TQC berarti bahwa perusahaan tidak boleh menerima komponen dan bahan baku yang cacat dari pemasok, pada barang dalam proses, atau pada barang jadi.
f. Tenaga kerja yang fleksibel
Di dalam lingkungan kerja dengan sistem JIT para karyawan harus mengusai bermacam-macam keterampilan teknis sehingga setiap karyawan dapat mengoperasikan beberapa jenis mesin.
No comments:
Post a Comment