Sunday, August 19, 2012

Racun Alami yang Patut Diwaspadai






Sebagian besar racun alami yang terkandung pada beberapa jenis sayuran dan buah mudah dihilangkan dengan pengolahan yang baik, selain itu kita harus hati-hati dalam memilih sayur-sayuran dan buah-buahan. Beberapa tanaman pangan yang mengandung racun diantaranya adalah:
  • a. Kacang Merah, racun pada kacang merah sering disebut fitohemaglutinin. Konsumsi kacang merah dalam keadaan mentah atau yang dimasak kurang sempurna dapat mengakibatkan keracunan yang ditandai dengan mual, muntah dan nyeri perut yang diikuti oleh diare. Lebih baik jika kacang merah mentah direndam dalam air bersih selama minimal 5 jam, air rendamannya dibuang, lalu direbus dalam air bersih sampai mendidih selama 10 menit lalu didiamkan selama 45-60 menit sampai teksturnya lembut 
  • b. Singkong, racun yang ada dalam singkong adalah linamarin dan lotaustralin yang termasuk golongan glikosida sianogenik. Singkong dibedakan atas 2 tipe yaitu singkong pahit dan singkong manis. Jika singkong mentah atau dimasak kurang sempurna maka racun akan berubah menjadi senyawa kimia yang dinamakan hidrogen sianida yang dapat mengganggu kesehatan. Singkong manis mengandung sianida kurang dari 50 mg per kg, sedangkan singkong pahit mengandung lebih dari 50 mg per kg. Jumlah sianida yang masuk ke tubuh tidak boleh melebihi 1 mg per kg berat badan per hari.Gejala keracunan sianida adalah penyempitan kerongkongan, mual, muntah, sakit kepala  pada kasus yang berat bisa menimbulkan kematian. Untuk mencegah keracunan se, baiknya sebelum dikonsumsi singkong dikupas, dipotong-potong, direndam dalam air bersih yang hangat selama beberapa hari, dicuci lalu dimasak sempurna baik dibakar atau direbus. Untuk singkong tipe manis hanya memerlukan pengupasan dan pemasakan sempurna untuk menghilangkan kadar sianidanya.
  • Pucuk Bambu (Rebung), racun pada pucuk bambu termasuk golongan glikosida sianogenik seperti halnya pada singkong. Gejala keracunannya  a.l. penyempitan kerongkongan, mual, muntah dan sakit kepala. Untuk mencegah sebaiknya kulit terluar dibuang, diiris tipis lalu direbus dalam air mendidih  selama 2 jam  (minimal 8-10 menit)dengan penambahan sedikit garam, kemudian airnya dibuang, sebelum diolah menjadi makanan yang siap saji.
  • c. Kentang, racun dalam kentang termasuk golongan glikoalkaloid, dengan dua macam racun utamanya yaitu solamin dan chaconine. Racun ini biasa ditemui pada kentang yang berwarna kehijauan, bertunas dan tidak busuk. Untuk mencegah racun sebaiknya kentang dikupas kulitnya dan dimasak sebelum dikonsumsi. Cara menyimpan kentang sebaiknya disimpan di tempat yang sejuk, gelap dan kering serta dihindarkan dari paparan sinar matahari atau lampu.
  • d. Tomat Hijau, racun dalam tomat hijau termasu golongan glikoalkaloid. Racun ini menyebabkan tomat hijau berasa pahit saat dikonsumsi.
  • e. Seledri, racun pada seledri termasuk senyawa psoralen tang termasuk ke dalam golongan kumarin. Senyawa ini dapat menimbulkan sensitivitas pada kulit jika terkena sinar matahari. Sebaiknya hindari terlalu banyak mengonsumsi seledri mentah, dan sebaiknya dimasak terlebih dahulu karena psoralen dapat terurai melalui proses pemasakan sehingga tidak lagi menghasilkan racun.
  • f. Bayam, racun yang terdapat pada bayam termasuk asam oksalat. Asam oksalat dapat mengikat nutrien yang penting bagi tubuh. Oleh karena itu konsumsi makanan yang banyak mengandung asam oksalat dalam jumlah besar dapat mengakibatkan defisiensi nutrien, terutama kalsium karena zat gizi tersebut diikat oksalat. Selain itu oksalat merupakan asam kuat sehingga dapat mengiritasi saluran pencernaan terutama lambung. Asam oksalat juga berperan dalam pembentukan batu ginjal. Bayam tetap diperlukan dalam tubuh karena kandungan zat besinya yang tinggi akan tetapi tidak boleh berlebihan karena kadar asam oksalatnya yang tinggi juga.
  • g. Jengkol, mengandung asam jengkol (jencolic acid ) yang dapat mengakibatkan penyakit yang menyerang saluran perkencingan. Keracunan pada jengkol ditandai dengan sedikitnya air kencing yang dihasilkan serta rasa pegal dan melilit di daeah pinggang. Masaklah jengkol sampai benar-benar matang kalau memang ingin mengkonsumsinya.
  • h. Biji Buah-Buahan, racun yang terdapat pada biji buah-buahan adalah glikosida sianogenik. Secara normal racun ini tidak membahayakan daging buahnya, namun jika kita makan (terkunyah) maka zat tersebut akan berubah menjadi hidrogen sianida yang sangat beracun.
  • i. Tempe Bongkrek, racun yang terkandung dalam tempe bongkrek adalah toxoflavin dan asam bongkrek. Ciri tempe bongkrek yang banyak tercemar racun adalah tidak tertutup hifa jamur. Keracunan pada tempe bongkrek ditandai dengan mual, muntah, perut kembung, panas , mulas kepala terasa pening, badan lemas dan selanjutnya badan menjadi kejang-kejang serta mulut mengeluarkan busa. Penderita akan sesak nafas, pingsan dan  muka berwarna biru. Penderita dapat meninggal beberapa jam setelah mengonsumsi tempe bongkrek. Racun pada tempe bongkrek sulit dihilangkan meskipun dengan pemasakan.

sumber:
http://cahayawahyu.wordpress.com/back-to-nature/bahaya-racun-alami/

No comments:

Post a Comment