Belakangan ini saat gadag (ga ada gawe, red) biasanya aku searching hal random dan ketemu blog/tulisan orang random. Pada beberapa kasus, ada perasaan yang tidak dapat dijelaskan yang mampu membuatku merasa mengenal sang penulis. Tapi pasti itu dari cara dan gayanya menulis. Betapa ajaib sebuah tulisan, padahal dengan huruf-huruf yang sama, bisa membuat nuansa yang berbeda. Tak jarang pula aku menitikkan air mata saat membaca cerita pilu sang penulis yang hei, bahkan aku tidak tahu siapa dirinya!
Menulis bukan sekedar rangkaian kata. Bagiku itu aktualisasi diri. Ada orang yang dalam kehidupan nyatanya hanya diam dan diam tetapi dalam tulisan ia mampu mencakar. Ada pula orang yang dalam kehidupannya banyak berbicara dan mempengaruhi orang lain dengan kata-katanya tetapi dalam tulisan ia bagaikan "Ini Ibu Budi" dalam buku pelajaran kelas 1 SD. Tetapi yang banyak dan kebanyakan adalah tulisan itu menjadi refleksi diri yang dengannya aku bisa merasakan bagaimana sifat orang itu, intelektualitasnya, ke-sok tahu-annya, keseriusannya, keceriaannya, ketulusannya, kejujurannya, kepolosannya, dan cara ia memandang hidup (tentu saja bagi orang-orang yang suka menulis dalam regular basis).
Akupun dapat melihat bahwa menulis merupakan suatu talenta, suatu bakat. Tidak semua orang cerdas dalam menulis. Banyak yang mampu menulis secara intelek. Membahas isu-isu terkini, menggunakan istilah-istilah yang membuatku mengernyitkan dahi, dan menggunakan angka-angka statistik, tapi semua itu tidak membuat mereka cerdas dalam menulis, karena aku tidak merasakan ketulusan dalam tulisannya. Mungkin saja aku berhasil mendapatkan informasi dari tulisan mereka (terima kasih ya, untuk ini) tapi tidak ketulusan.
Namun, aku yakin bahwa menulis merupakan hal yang bisa dilatih sehingga jika kau memang tidak berbakat maka tidak perlu menggaruk tanah juga. Menulislah secara kontinyu dan perbanyaklah membaca tulisan orang lain. Kemungkinan kemampuan menulismu akan meningkat dalam 2 cara: 1. Semakin lihai membuat pilihan kata dalam tulisanmu, dan 2. Kau akan jadi fotokopian gaya tulisan orang lain.
Lalu aku? Menulis di blog sejak tahun 2008 tidak membuat tulisanku lebih baik. Mungkin malah menjadi lebih absurd. Tapi ada beberapa orang yang tulisannya kukagumi, tentu karena kurasakan ketulusan dalam tulisannya. Dan dia memacuku untuk terus berlatih menuliskan apa yang ada dalam otakku, di samping apa yang ada dalam diktat kuliahku. Haha.
No comments:
Post a Comment