Saturday, July 18, 2015

Kepo Dibayar?

Kali ini saya akan... muehehe
memposting sesuatu penemuan yang heboh!! (buat saya sendiri tentunya).

Apakah itu?
Jadi begini, saya ini stalker. Bukan juga sih. Cuman suka kepo aja. Kepo hal-hal random, kepo orang-orang random, kepo event-event random, dan apapun lainnya yang bisa dikepoin. Sampai saya berpikir bahwa kepo adalah passion saya. Haha.

Saya pun berpikir, seandainya kepo itu dibayar, pasti saya sudah kaya raya. Well, but don't think that I'm a lazy stalker who always want to know everybody's secret. No. When I knew about somebody's story, I feel like someone taught me a life lesson in silence.

Dan hari iniiii...

I found that a-paid-kepo-ing-job is exist!

Ternyata ada pekerjaan yang jobdesc-nya ngepoin orang!
Tapi ternyata keponya ditarget! 
Oh... I hate such boundary
Jadi ternyata ada perusahaan khusus yang tugasnya memantau traffic pembicaraan orang-orang di media sosial, kita sebut saja 'Perusahaan Kepo'. Baik itu tentang brand, tentang politik, ataupun tentang isu terkini. Si Perusahaan Kepo meminta pekerja untuk kepoin sekitar 1000 akun per hari untuk tahu suatu hal yang dijadikan tujuan target. Misalnya, suatu brand makanan pengen tahu feedback konsumennya, maka si perusahaan makanan tsb minta Perusahaan Kepo ini untuk mencari berapa banyak konsumen yang memposting feedback tentang brand-nya, baik itu feedback positif maupun negatif. Rame ya?
Rame sih, kalo sekali-kali. Tapi kalo setiap hari... kayanya bakal eneg tiap buka medsos :|
Sekarang saya tahu, walaupun dibayar, kepo bukan passion saya. Haha

No comments:

Post a Comment